Sejak minggu lalu, saya dan istri, sering dihubungi oleh sesama orang tua murid dan guru-guru Samsam dari SD Firdaus Percikan Iman. Intinya mereka menanyakan, apakah Samsam akan menggunakan kesempatan masuk SMP negeri melalui jalur prestasi.
Jujur saja, awalnya kami tidak berencana menjajal jalur ini. Bukannya apa-apa, walau bakat storytelling Samsam telah menghasilkan beberapa piala untuknya, kami tidak pernah merencanakan dia untuk menggunakan prestasi ini sebagai salah satu cara masuk ke SMP negeri. Sehingga kita kurang banyak know-how perihal syarat, cara pendaftaran bahkan seberapa besar peluang PPDB jalur prestasi.
Tapi kamis malam kemarin (16/6/2016) akhirnya kami putuskan untuk mencobanya setelah diyakinkan oleh salah satu guru Sam di sekolahnya. Ini kata beliau, “Saya sarankan Sam mencoba jalur prestasi ini sebagai bentuk ikhtiar sempurna. Hasilnya diterima atau tidak tetap menjadi nilai plus buat Sam.” Hmmm … bener juga. Besok paginya, hari Jum’at, saya ambil cuti satu hari untuk mencoba hal baru yang peluangnya tidak diketahui … hehehe
Boleh ya saya share, biar pengalaman ini bisa jadi salah satu bahan pertimbangan para orang tua untuk mengukur peluang PPDB jalur prestasi di tahun-tahun ke depan. Tentu dengan catatan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi pada Perwal PPDB Bandung di tahun depan. Here it goes …
SYARAT-SYARAT DASAR DAN MUTLAK
- Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Sementara. Ternyata tidak diminta, karena kan nilai UN-nya belum keluar. Tapi panitia akan meminta KARTU PESERTA UJIAN NASIONAL. Jadi jangan lupa dibawa.
- Surat Tanggung Jawab Mutlak Orang Tua. Minta saja formatnya ke sekolah. Print dan tanda tangan.
- Sertifikat Kejuaraan. Asli dan Fotocopy. Yang aslinya pun akan dititipkan di sekolah selama proses PPDB.
- Surat Tanggung Jawab Mutlak pihak yang mengeluarkan sertifikat kejuaraan.
- Surat Pengantar dari Sekolah.
- Fotocopy Akte Kelahiran.
- Fotocopy KTP Orang Tua.Yang aslinya harap dibawa untuk diperlihatkan.
- Fotocopy Kartu Keluarga. Yang aslinya harap dibawa untuk diperlihatkan.
- Surat Kelakuan Baik dari sekolah, bagi lulusan baru.
PIALA ITU KEREN, TAPI SERTIFIKAT ITU KUNCI
Syarat pembuktian prestasi pada proses PPDB adalah sertifikat atau piagam yang menyatakan anak anda memenangkan lomba tersebut. Jadi kalau anak anda menang lomba dan mendapatkan piala sebesar pohon natal, TETAP anda harus minta sertifikat kemenangannya. Di dalam sertifikat harus tertulis beberapa informasi yang penting ; siapa yang menang, juara berapa, lomba apa, dan tingkat kemenangan (kecamatan, kota, propinsi, nasional, benua atau dunia).
Silahkan lihat di tabel bawah untuk memahami pembobotan juara menurut tingkat kejuaraannya.
Tingkat kejuaraan | Capaian | Poin |
Kejuaraan dunia/setingkatnya | Juara 1/Emas | 35 |
Kejuaraan dunia/setingkatnya | Juara 2/Perak | 34 |
Kejuaraan dunia/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 33 |
Kejuaraan dunia/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 32 |
Kejuaraan dunia/setingkatnya | Peserta | 31 |
Kejuaraan Asia/setingkatnya | Juara 1/Emas | 30 |
Kejuaraan Asia/setingkatnya | Juara 2/Perak | 29 |
Kejuaraan Asia/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 28 |
Kejuaraan Asia/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 27 |
Kejuaraan Asia/setingkatnya | Peserta | 26 |
Kejuaraan Asia Tenggara/setingkatnya | Juara 1/Emas | 25 |
Kejuaraan Asia Tenggara/setingkatnya | Juara 2/Perak | 24 |
Kejuaraan Asia Tenggara/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 23 |
Kejuaraan Asia Tenggara/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 22 |
Kejuaraan Asia Tenggara/setingkatnya | Peserta | 21 |
Kejuaraan nasional/setingkatnya | Juara 1/Emas | 20 |
Kejuaraan nasional/setingkatnya | Juara 2/Perak | 19 |
Kejuaraan nasional/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 18 |
Kejuaraan nasional/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 17 |
Kejuaraan nasional/setingkatnya | Peserta | 16 |
Kejuaraan daerah/setingkatnya | Juara 1/Emas | 15 |
Kejuaraan daerah/setingkatnya | Juara 2/Perak | 14 |
Kejuaraan daerah/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 13 |
Kejuaraan daerah/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 12 |
Kejuaraan daerah/setingkatnya | Peserta | 11 |
Kejuaraan kota/setingkatnya | Juara 1/Emas | 10 |
Kejuaraan kota/setingkatnya | Juara 2/Perak | 9 |
Kejuaraan kota/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 8 |
Kejuaraan kota/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 7 |
Kejuaraan kota/setingkatnya | Peserta | 6 |
Kejuaraan kecamatan/setingkatnya | Juara 1/Emas | 5 |
Kejuaraan kecamatan/setingkatnya | Juara 2/Perak | 4 |
Kejuaraan kecamatan/setingkatnya | Juara 3/Perunggu | 3 |
Kejuaraan kecamatan/setingkatnya | Babak 32 Besar – Semifinal | 2 |
Kejuaraan kecamatan/setingkatnya | Peserta | 1 |
SERTIFIKAT ITU KUNCI, TAPI STJM ITU MUTLAK
Ternyata sertifikat pun belum cukup kuat untuk menyatakan bahwa anak anda memang menjuarai suatu perlombaan. Untuk mem-backup-nya dibutuhkan sebuah Surat Tanggung Jawab Mutlak dari organisasi yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Kalau anak anda jagoan olahraga, biasanya STJM-nya dikeluarkan oleh KONI level sertifikat tsb (KONI tk. kota – nasional). Jika anak anda menjuarai perlombaan menari level propinsi yang diadakan oleh sebuah SD di Jakarta, berarti kepala sekolah SD tersebut yang harus mengeluarkan STJM yang memperkuat sertifikat kejuaraannya.
JUARA ITU PENTING, TAPI LEBIH PENTING LAGI SERING BERLOMBA
Aturan PPDB 2016, langsung dan tidak langsung, mendukung anak agar sering berlomba. Itu terlihat dari pembobotan pointnya. Lihat tabel di atas, bahkan bagi peserta lomba (yang tidak juara) akan mendapatkan 1 point utk level kecamatan, 6 point utk level kota, 11 point untuk level daerah, dan selanjutnya.
Jika panitia PPDB konsisten menjalankan perwal-nya, maka sering-seringlah mendorong anak anda untuk berlomba, dan usahakan dia berprestasi (minimal) sampai di level kota. Karena di level kota lah point yang didapat mulai besar (6-10 point). Kalau anak anda menjadi juara 1 pertandingan level kota sebanya 3 kali maka nilainya setara dengan juara 1 tingkat Asia.Silahkan berhitung menggunakan tabel di atas, anda akan menemukan hal-hal dan skenario-skenario lain yang unik.
Saran pada para guru dan kepala sekolah, sering-seringlah mengirimkan anak-anaknya untuk mengikuti berbagai pertandingan. Terutama di kelas 4 dan 5, ketika mereka belum terlalu sibuk persiapan UN.
TIDAK ADA ATURAN YANG MENGATUR LOMBA PERSEORANGAN DAN KELOMPOK
Tidak adanya peraturan yang mengatur apakah poin juara individu lebih besar nilainya daripada juara kelompok, lumayan menguntungkan bagi juara kelompok. Karena dalam prakteknya (saya cek datanya melalui situs resmi PPDB Kota Bandung hari ini), panitia PPDB akhirnya menilai semua peserta kelompok dengan nilai yang sama.
Apa sisi negatif dari hal ini? Bisa saja terjadi sebuah SMP yang kuota jalur prestasinya hanya 18 diisi penuh oleh (misal) anggota kelompok juara paduan suara level nasional dari SD tertentu. Bagus? Ya bagus-bagus saja. Nanti mereka bisa bersama-sama lagi menjadi juara di level SMP. Sayangnya nanti SMP tersebut akan miskin potensi dari jalur prestasi lainnya.
FOKUSLAH PADA PRESTASI TERTENTU DI LEVEL YANG BERBEDA
Jika peserta memiliki lebih dari satu prestasi dari bidang/cabang yang sama dan berjenjang (misal juara seleksi OSN tingkat kota, lalu juara lagi pada seleksi tingkat provinsi, lalu menjadi peserta di tingkat nasional), maka skor-skor prestasi yang diperolehnya akan dijumlah. Namun jika peserta memiliki lebih dari satu prestasi dari bidang yang berbeda-beda, maka dipilih prestasi terbaik *)
*) dicopas dari bicarapassinggrade.wordpress.com
Saya tidak mengerti kenapa aturannya dibuat seperti ini, tapi kalau melihat aturan di atas maka aturan ini jelas lebih menguntungkan jika kita fokus pada salah satu talent saja dalam diri si anak.
PRESTASI LEVEL TK BISA TERBAKAR
Samsam sebenarnya memiliki sebuah piala level kota/kabupaten sejak di level TK. Kalau dihitung lumayan tuh pointnya, tambahan 10 point. Tapi ternyata panitia PPDB tidak bisa memasukannya sebagai bahan penilaian. “Terlalu jauh”, katanya.
Kenapa dibilang terlalu jauh saya tidak mengerti. Kalau dalam logika saya, jika seseorang memiliki prestasi di bidang yang sama sejak kecil justru menjadi pembuktian bahwa prestasi tersebut bukan prestasi ‘ujug-ujug’. Seharusnya itu nilai positif.
PANITIA AKAN MENGUKUR JARAK RUMAH ANDA MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS
Meja ke-dua setelah pemeriksaan kelengkapan dokumen adalah ‘meja google maps’. Di sana panitia akan mencatat google maps location coordinates dari alamat yang tertera di Kartu Keluarga anda untuk menentukan jarak rumah anda dari sekolah. Semakin dekat dari sekolah semakin baik. Oh iya, Kartu Keluarga anda harus berumur minimal 1 tahun. Aturan ini dibuat karena di tahun sebelumnya banyak keluarga yang membuat kartu keluarga abal-abal demi memperbesar peluang diterima. Bangsamu! … hehehe…
KUOTA JALUR PRESTASI ITU SEDIKIT, DAN TIDAK MERATA PEMINATNYA
Pendaftaran jalur prestasi waktunya bersamaan dengan jalur non-akademik lain (jalur afirmasi RMP/tidak mampu, jalur UU Guru, dll). Tahun ini jatuh pada tanggal 15-18 Juni 2016, selama 4 hari.
Ternyata kuota jalur prestasi itu hanya sedikit. Di tiap sekolah hanya diterima 10 sampai 25 murid. Kebanyakan kuotanya sekitar belasan kursi. Peminatnya pun tidak merata.
Data pagi ini (18/6/2016), setelah 3 hari pendaftaran (masih sisa pendaftaran sehari lagi), SMPN 2 memiliki 14 kursi yang diperebutkan 50 pendaftar, SMPN 5 memiliki 15 kursi yang diperebutkan 52 orang. Berbeda jauh dengan SMPN 6 yang memiliki 23 kursi tapi hanya memiliki 1 pendaftar atau SMPN 12 yang memiliki 16 kursi dan tidak ada pendaftar sama sekali.
PERSAINGAN DI SEKOLAH FAVORIT LEBIH KETAT
Jika dipantau di situs resmi PPDB Kota Bandung, diketahui kebanyakan pendaftar memilih sekolah-sekolah yang itu-itu lagi (sekolah favorit). Calon siswa yang mendaftar ke sekolah-sekolah itu pun kelas kakap sertifikatnya : Juara 1 level internasional, level Asia dan sebagainya. Sehingga Passing Grade Prestasinya pun tinggi, sekitar 21-25 points (setara satu sertifikat juara 1 Asia Tenggara).
Sementara masih ada sekolah lain yang Passing Grade Prestasinya sekitar 11, 8, 3 bahkan 0, karena tidak ada pendaftar. Mungkin hal ini akan berubah di hari terakhir (Sabtu, 18 Juni 2016).
Artinya untuk memperbesar kemungkinan diterima maka mendaftarlah di hari terakhir, setelah mengetahui Passing Grade Prestasi dan perbandingan jumlah pendaftar dan pendaftar jalur prestasi. Siapa tahu ada sekolah yang cukup baik tapi pendaftar jalur prestasinya sepi. Tapi kalau semua orang melakukan ini kebayang penuhnya pendaftaran di hari terakhir, sehingga mulai terjadi kegagalan daftar karena syarat yang kurang lengkap, misalnya.
Udah dulu deh sharing cerita pengalaman pendaftaran PPDB kemarin. Terima kasih pada bapak dan ibu guru SD Firdaus Percikan Iman yang banyak membantu proses persiapan berkas syarat pendaftaran PPDB Jalur Prestasi. Diterima gak diterima mah kita serahkan saja pada yang punya sekolah semesta. Toh katanya, there’s no such thing as wasted effort.
Woww pengalaman yang mengesankan… Nuhun sharenya kang.. Pas banget lg cari info, pas dapet ini di google… Sukses buat samsam…
SukaSuka