Bapak. Diam Bukan Berarti Tidak Berharga.

Hal ini saya tahu ketika bercermin pada bapak. Dulu Bapak cukup berdiri menggandeng tangan saya yang mungil. Badannya yang menjulang tinggi di antara bapak-bapak lain, cukup membuat saya punya perasaan kelas wahid. Perasaan bangga. Yang dia lakukan sederhana. Menemani saya menonton bioskop di Pantikarya –bioskop bergengsi di tengah Kota Bandung tahun 80-an. Dari film Ultraman…