Pernah Jatuh Cinta Pada Karya Sendiri?

Saya pernah. Kali pertama adalah ketika saya menggambar seorang Onna Bugeisha –Samurai Perempuan– di halaman belakang buku les saya.⠀Karya ini buah kerja tangan dan hati seorang anak muda. Ini sebuah contoh karya baper luar biasa. Ketika gambarnya selesai, halaman belakang buku itu berubah menjadi halaman favorit saya.⠀Seperti orang jatuh cinta, saya sering memandangi gambar samurai…

Sayang, Adab Kita Bernegara Belum Seindah Adab Kita Sholat Berjama’ah

Saat shalat maghrib kemarin, kami –jama’ah yang tidak saling kenal– sepakat mempersilahkan seorang bapak berumur empat puluhan tahun untuk menjadi imam. Dia mengenakan baju yang rapih, terlihat sopan, tenang dan ada sedikit janggut di dagunya. Walau tidak ada jaminan 100%, bahwa pembawaanya ini mencerminkan kemampuannya memimpin menjadi imam. Toh dalam hitungan detik semua jama’ah mundur…

Umar ibn Abdul Aziz: “Rakyatmu adalah lawanmu di hari kiamat nanti.”

Pandai-pandailah bersikap dalam tahun politik nanti. Jaga lidah dan jemari kita. Jangan sampai ambisi para pemimpin yang mengejar kekuasaan, membawa kita lebih dekat pada kehinaan tempat kembali. Kita bisa belajar sedikit pada segmen pidato politik pertama Umar ibn Abdul Aziz ketika diangkat sebagai khalifah: —– “Beramallah untuk akhirat, niscaya Allah mencukupkan urusan dunia kalian. Perbanyaklah…

Seberapa yakin kita pada niat kita sendiri, Netijen?

Dari semua yang ibu ajarkan ke saya, salah satu pelajaran paling awal yang beliau berikan adalah sebuah kalimat pendek, “Benben tidak boleh berbohong, ya”. Walaupun tampak sederhana, tidak berbohong adalah amalan pasif yang sulit sekali untuk dilakukan. Masih segar dalam ingatan, bagaimana saya yang masih kecil, ngumpet-ngumpet pulang ke rumah, lari masuk ke kamar mandi,…

Kisah Minoritas berwajah Mayoritas di Singapura

Ukuran kelopak mata saya yang tanggung, kulit yang agak cerah dan nama depan saya yang kebarat-baratan, beberapa kali membawa saya di situasi spesial yang hanya bisa datang (mungkin) pada rare-breed sejenis saya ini. Sifat saya yang sering menempatkan diri seadanya juga, kadang-kadang memperburuk keadaan, atau sebaliknya, membawa berkah pengalaman tersendiri Ini fragmen kehidupan saya tahun 1998…

Mengaji Sambil Menduduki Jenazah Sahabat

Sebelum kita terbawa emosi dalam perebutan kekuasaan Pilpres tahun depan. Sebelum kita mencaci-maki sesama muslim –yang seharusnya kita cintai. Sebelum orang yang sedang memperbaiki agamanya –kita cap kafir di keningnya. Sebelum kita mengagung-agungkan manusia –yang sebenarnya penuh salah juga seperti kita. Saya memohon saudara-saudara muslimku menonton sedikit pelajaran dari masa lalu ini. —— Sebuah pemandangan…

Islam Mazhab Sosmed

Pernah merasa bingung dengan hukum-hukum fiqh yang beredar di media sosial? Galau karena ustadz ini bilang hukumnya ‘begini’ di Fb, lalu besoknya ustadz lain bilang ‘begitu’ di YouTube?  Niat sholat harus pakai bahasa arab atau bahasa Indonesia saja? Waktu baca Al-Fatihah, ‘bismillah’-nya dibaca pelan-pelan, lantang atau gak dibaca sekalian? Benerkah hakim itu tidak boleh perempuan?…

Korupsi Sesudah dan Sebelum Kemerdekaan. Kok sama saja? 

Agak telat sebenarnya untuk menulis tentang kemerdekaan. Tapi gatel juga setelah melihat sebuah tulisan lama ini.  —– “Sekarang mengenai kemerdekaan orang Indonesia. Perjuangan kemerdekaan ini adalah  perjuangan kelas atasan yang mengambang, bukan perjuangan rakyat yang sebenarnya. Rakyat tidak akan beroleh giliran untuk waktu yang lama lagi …… Kalaupun nanti di sini nantinya ada pemerintahan sendiri,…

Bagaimana Rasanya jadi Anak Bandung tahun 1940an

Mungkin tidak banyak orang cukup beruntung untuk bisa tinggal di wilayah Pasteur pada peralihan tahun 30an sampai 40an. Sebuah jendela waktu kecil, di antara kembangnya Gemeente (kotamadya) Bandung dan kedatangan pasukan Jepang.  Seratus tiga puluh tahun sejak Daendles mengucapkan niatnya membangun kota di pegunungan tinggi Parahyangan. Bayangkan pagi hari yang masih membuat gigi gemeletuk dan…

Yang Kafir, Yang Insyaf.

Abu Bakar ra. adalah sahabat yang istimewa karena ia tidak pernah menyembah berhala, baik di masa jahiliyah –apalagi setelah islam. Pernah di hadapan sekumpulan sahabat Rasulullah, Abu Bakar berkata, “Tidak pernah sekalipun aku bersujud kepada berhala. Saat aku beranjak remaja, Abu Qahafah membawaku ke sebuah tempat ibadah yang di dalamnya ada beberapa berhala. Ia berkata kepadaku,…

Chewong, Manusia yang tidak punya kosakata untuk Perang

Daripada jadi orang pinter keblinger, mendingan kita sedikit lebih Chewong. Suku bangsa asli Semenanjung Malaya yang kepercayaannya dapat disimpulkan dalam satu kalimat saja : “kita harus jadi orang baik”. Mereka tinggal di pedalaman hutan Malaya. Saking dalamnya, mereka jarang bertemu dengan para (pendatang) Melayu dan China. Orang Eropa pertama kali bersentuhan dengan ‘Orang Asli’ Chewong…

CHINA BUKAN ISLAM? | Part One

~ Hidayah, belum pernah dan tidak akan pernah, pilih-pilih luasan mata ~ #kata ombenben, Urang Bandung bermata sipit Sudah beberapa kali, saya membaca status panas terkait China yang saya tidak berani membayangkan ujung dan akibatnya. Entah, si penulis sendiri sadar atau tidak bahaya akibat pendapat panas yang dia sebarkan terhadap bangsa Indonesia yang masih muda…