“Jangan bangun siang, nanti rejekinya dipatuk ayam,” begitu kata orang tua. Bersaing sama ayam berlaku untuk mencari rejeki, dan berlaku juga ketika hiking bersama anak-anak. Betul. Kalau ingin hiking yang menyenangkan, maka sekeluarga harus bangun pagi. Sehabis sholat shubuh jangan tidur lagi. Karena kata istri saya, yang paling membuat malas dalam perjalanan bareng anak-anak adalah menyiapkan baju dan peralatan orang sekeluarga. Betul ya, Mim? Jadi mulailah persiapan sejak dini hari.
Bersiap mulai sejak dini hari juga membuat kita terhindar dari macetnya jalan menuju titik awal hiking. Bandung adalah surga macet di saat weekend. Kena macet sebelum hiking dimulai adalah bencana bagi anak dan siapapun yang duduk di kursi supir. Jalan raya bisa jadi pembunuh mood yang efektif. Hindari macet, berangkatlah sejak pagi.
Mandi pagi bisa menjadi mood booster —badan lebih segar. Tapi kadang-kadang prosesi mandi sekeluarga juga bisa menjadi pemicu kita terlambat berangkat. Terutama jika salah satu anak masih senang berlama-lama di kamar mandi atau karena ibu merasa harus dandan maksimal 🙂 Kalau seperti itu kasusnya, maka lebih baik kompak tidak mandi sekeluarga saja. Atau minimal mandi koboy lah. Cuci muka, nyisir dan ganti pakaian hiking. Toh nanti, begitu menghirup udara segar di atas pegunungan, segala penat yang masih ada akan hilang dibawa kabur oleh segarnya udara pagi. Jika anda (begitu) takutnya terlihat kucel di foto perjalanan, mungkin ini bisa membantu : pakai baju warna terang sekeluarga. It does help …

Bicara tentang foto, ini juga adalah alasan utama kenapa harus selalu memulai hiking di pagi hari. Cahaya matahari terbaik untuk di foto biasanya hadir di pagi hari. Pada waktu ini, sekitar pukul 6-8 pagi, cahaya matahari jatuh miring menembus pepohonan membuat garis cahaya yang dikenal dalam dunia fotografi sebagai Ray of Light (RoL). Jangan sampai kesiangan dan melewatkan dekorasi alam ini. RoL akan menghilang di atas jam 9 dan baru akan muncul lagi sore hari sekitar jam 3 atau jam 4 –jika pepohonan cukup rimbun dan temperatur cukup dingin. Bedanya mengambil foto dengan RoL pagi dan sore adalah pada objeknya –keluarga kita. Walaupun foto keluarga sama-sama akan terlihat kekuningan (natural tanpa effect), tapi di pagi hari anak-anak, akan terlihat lebih segar, bersemangat, juga terlihat lebih ganteng dan cantik. Mau dong? *Kalau tidak telihat lebih ganteng, itu berarti masalah anda sama dengan saya : masa ganteng maksimalnya sudah lewat. Jangan salahkan cahaya matahari 😀
Kalau ingin mengambil foto dengan kualitas kontras yang baik juga lebih mudah di pagi hari. Pada pagi hari cahaya matahari bersinar lebih lembut, sehingga kualitas obyek dan latar belakang foto akan terlihat lebih detil dan berwarna. Mendekati siang hari, maka cahaya matahari akan terlalu kuat sehingga sulit mendapatkan detil dan warna yang indah dari latar belakang alam. Plus, pada siang hari juga biasanya kita cenderung akan memicingkan mata karena silau. *masalah besar untuk keluarga kami yang memang sipit-sipit heheheh ..


Memulai hiking di pagi hari juga berarti memperpanjang jarak dan waktu tempuh efektif keluarga. Udara pagi yang segar akan memberikan ekstra tenaga pada setiap anggota keluarga. Waktu jalan-jalan jadi lebih panjang, karena umumnya ketika matahari makin tinggi, semangat justru menurun. Kalau teman-teman baru mau memulai hiking bersama keluarga, saya sarankan mulai hikinglah dari pukul 6 sampai pukul 9. Tiga jam cukup. Kalau cuman kuat dua jam pun tidak apa-apa. Yang penting di pagi hari.
Matahari yang masih jinak sangat sehat untuk kulit, bahkan menurut penelitian mampu menurunkan level stress. Suara burung-burung di pagi hari juga menambah semangat anak mengeksplorasi alam. Kalau mau lebih seru, coba pinjam teropong atau gunakan kamera dengan lensa zoom, untuk bird watching bersama. This could be a lot of fun.

Di beberapa spot di sekeliling Bandung Utara, kami masih sering menemukan monyet yang berayunan di pohon ketika pagi hari. Beberapa di antaranya (terlalu) jinak, sehingga berani mendekati manusia untuk meminta makanan. Ini waktunya mengajari anak mengenai keberanian. Tunjukkan bahwa binatang bisa merasakan rasa takut makhluk lain dan sebaliknya. Jika kita tunjukkan gestur berani, seperti berdiri tegak bersama-sama, maka hewan tertentu akan menjauh dengan sendirinya. *jangan dipraktekkan pada macan tutul, ya.
Jadi memang agak beda kalau membandingkan kehidupan kota Bandung dan hutan-hutan di sekeliling kota Bandung di pagi hari. Jika pagi hari di jalanan kota adalah saat paling hectic, yang kalau bisa dihindari saja. Di atas perbukitan dan pegunungan, justru adalah saat-saat yang tidak boleh terlewatkan.
Bisa ya bangun pagi? 🙂
*) bersambung ke Tips #3