Barusan di meja makan, ibu saya bilang, “Waktu kamu masih kecil, kamu tuh penakut, cengeng juga … pokoknya susah banget deh diurusnya. Kenapa kamu sekarang beranian jadi pengusaha, ya? Bukannya usaha itu stres mikirin segala sesuatu sendirian, Ben?”
Wah, pertanyaan dewa ini. Saya terpaksa jawab dengan ajaran seorang dewa lagi. Dia mentor saya di kala saya baru mulai belajar bisnis. Pak Irwan Sjarkawi, namanya.
———–
Beliau pernah bilang, “Bisnis itu sebenarnya mudah. Kuncinya adalah BERTANYA. Karena semua hal dalam bisnis itu sebenarnya mudah….. bagi orang yang punya ilmunya. Yang kamu perlu lakukan adalah bertanya pada orang yang tepat.”
“Pelajaran sekolah apa yang menurut kamu susah, Ben?”, tanya dia.
“Kimia, pak”.
“Kimia susah, ya?”
“Iya, pak. Susah banget”
“Susah banget itu BAGI KAMU. Kamu punya ‘kan teman yang nilai kimianya bagus terus?”
“Ada, pak. Nyebelin deh”.
“Bagi dia –orang yang punya ilmunya– kimia itu mudah kan?”
“Iya, pak. Bener juga.”
“Sayangnya memang kalau sedang ujian di sekolah, kamu tidak boleh langsung nanya pada dia, kan? Padahal itu adalah cara paling mudah, kan?”
Saya diam saja. Soalnya langsung terbayang di memori saya. Kalau udah urusan kimia, ujian gak ujian saya, biasanya nanya aja sih … hehehe.
Pak Irwan meneruskan, “Itu bedanya dengan di bisnis,
Ben. Kapan pun kamu menemukan sesuatu hal yang terlalu sulit untuk kamu
pecahkan sendiri, saat itu lah kamu harus bertanya.
Jangan kamu
pecahkan sendiri. Tugasnya pengusaha itu adalah memecahkan masalah.
Bukan memecahkan masalah SENDIRIAN. Ngerti, Ben?”
Yap. Bagi saya yang sejak SMA tidak pernah memecahkan masalah sendirian, ini adalah berita bagus 😉. I’ve just found my self a career. My dream job.
——
“So… Nope, Mom. Mantan anak cengeng ini tidak perlu stres. Dia sudah mengelilingi dirinya dengan ribuan teman-teman baik –sejuta tempat bertanya. He’s just fine”.
**hatur nuhun, Pak Irwan. Alhamdulillah saya dulu nanya pada orang yang punya ilmunya. You rock, sir.